Begini Nasib Investasi Sektor Peternakan
JAKARTA, VOI - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menyatakan, investasi sub sektor peternakan masih sangat rendah. Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sub sektor peternakan tahun 2017 sebesar Rp842,71 miliar. Jika dipresentasekan, investasi di sektor peternakan hanya sekitar 0,32 persen dari total PMDN dan 3,67 dari total PMDN Pertanian.
"Investasi di sub sektor peternakan relatif kecil jika dibandingkan sektor ekonomi lainnya. Padahal, salah satu faktor penting dalam rangka peningkatan produksi, produktivitas dan penerapan teknologi adalah investasi," kata Ketut di Jakarta, Kamis (5/7).
Menurut Ketut, PMDN di sektor peternakan pada tahun 2017 lalu masih didominasi oleh bidang perunggasan, sekitar 74,74 persen dari total PMDN sub sektor peternakan. Jika dibandingkan menurut wilayah, sekitar 64,79 persen PMDN sub sektor peternakan berada di Pulau Sumatera.
Sementara untuk Penanaman Modal Asing (PMA) sub sektor peternakan tahun 2017 juga relatif kecil, jika dibandingkan sektor ekonomi lainnya. Tercatat PMA pada tahun 2016 lalu hanya sebesar USD156,33 juta, atau hanya sekitar 0,48 persen dari total PMA dan sekitar 9,20 persen dari total PMA sektor pertanian.
PMA di sub sektor peternakan juga masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Adapun angkanya adalah sekitar 92,96 persendari total PMA sub sektor peternakan. "Kondisi ini memperlihatkan masih minimnya minat investor skala perusahaan untuk berinvestasi di subsektor peternakan," ungkapnya.
Ketut mengatakan, salah satu faktor yang tidak boleh diabaikan dalam proses pembangunan, termasuk di sub sektor peternakan adalah perkembangan teknologi. Menurutnya, teknologi juga berperan penting dalam membantu peningkatan output per satu satuan tenaga kerja. "Melalui inovasi dan teknologi, produktivitas tenaga kerja diharapkan mengalami peningkatan," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mengatakan, capaian ekspor subsektor peternakan di Indonesia cukup fantastis. Dimana, nilai ekspor komoditas subsektor peternakan pada 2017 meningkat sebesar 14,85 persen dibandingkan dengan tahun 2016.
Menurutnya, dengan capain tersebut, mimpi Indonesia menjadi lumbung pangan di dunia pada 2045 sedikit demi sedikit dapat diwujudkan. "Ekspor sub sektor peternakan pada 2017 mencapai USD 623,9 juta atau setara dengan Rp 8,5 triliun. Ke depan diharapkan mampu bertambah secara signifikan," pungkasnya (*)
Comment (0)